Korupsi tampaknya telah menjadi budaya yang mendarah daging di negeri
kita tercinta ini, Indonesia. Sebagai negara yang menggunakan adat dan
budaya ketimuran yang sangat menjunjung tinggi nilai - nilai moralitas
dan kejujuran, sangat miris rasanya bila mengetahui bahwa negara ini
menempati posisi 2 sebagai negara terkorup di Asia pasifik menurut
survei dari The World Justice Project. Sebelum kita membahas
apa dampak korupsi, sebaiknya kita bahas dulu apa itu korupsi. Menurut
KBBI, korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara untuk
keuntungan pribadi atau orang lain. Sementara dari arti kebahasaan,
korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio dari kata kerja corrumpere
yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok.
Menurut penulis sendiri, korupsi berarti seseorang yang menyalahkan
wewenangnya untuk kepentingan diri sendiri tetapi merugikan institusinya
dan orang banyak.
1.Ketua Lembaga Pemantau Lingkungan Hidup (LPLH) – Babel.
2.Ketua Forum Redam Korupsi (FORK) – Cabang Bangka Belitung.
Selasa, 30 Juli 2013
Selasa, 23 Juli 2013
Ekonomi Hijau, untuk Lingkungan dan Bangsa
Dalam interval waktu seperti sekarang
ini, konsep “Green Living” atau bahasa kerennya adalah penerapan ritme
hidup secara ramah lingkungan sudah menjadi bahan pembicaraan yang “hot”
dan terkesan mulai “nge-trend” dikalangan khalayak ramai. Segala macam
sudut kehidupan hampir selalu dibubuhi kata “eco”, “go green” dan
sebagainya. Tidak salah memang, tapi ternyata tren terbaru menunjukkan
tidak hanya penerapan perilaku riil sehari-hari yang kini mengangkat
konsep “Green Living”, akan tetapi sector ekonomi juga perlahan mulai
ramai membicarakannya. Bertemakan “Green Economy” atau Ekonomi Hijau,
konsep ekonomi ini dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan manusia dan
kesetaraan sosial, yang sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara
signifikan. Ekonomi Hijau juga berarti perekonomian yang rendah karbon
atau tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan, hemat sumber daya
alam dan berkeadilan sosial.Sedangkan ekonomi hijau ekologis merupakan
sebuah model pembangunan ekonomi yang berlandaskan pembangunan
berkelanjutan dan pengetahuan ekonomi ekologis.
Kamis, 18 Juli 2013
Masukan Masyarakat Babel seputar Lingkungan Hidup Babel
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap
klik di sini untuk melihat postingan.
Selasa, 16 Juli 2013
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan
Masalah lingkungan hidup memang
bukan persoalan salah satu negara saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab
seluruh bangsa dan negara. Oleh karena itulah berbagai upaya dilakukan orang
untuk mencegah tambah rusaknya lingkungan hidup. Seperti dengan
diselenggarakannya KTT Bumi, Protokol Kiyoto, dlsb. Bahkan beberapa negara yang
masih memanfaatkan bahan bakar fosil, berusaha mengurangi efek rumah kaca
dengan menggunakan bahan bakar gas alam yang secara ekonomis sangat kompetitif
bila dibandingkan dengan penggunaan minyak bumi atau batubara. Hanya sebenarnya
gas alam juga tetap menimbulkan CO2, tetapi lebih sedikit bila dibandingkan
dengan penggunaan minyak bumi dan batubara. Disamping itu pun gas alam juga
menimbulkan methan selama proses penyediaannya, yang kesemua itu dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan. Dalam makalah ini akan membahas tentang
masalah kerusakan lingkungan hidup di bumi, khususnya di Indonesia, berikut
upaya penanggulangannya dan upaya terhapap pembangunan berkelanjutan.
Selasa, 02 Juli 2013
Hukum Lemah, Korupsi Menggila
Penegakan hukum dilakukan secara
tegas, siapapun yang terbukti melakukan praktik korupsi harus diusut tuntas. Penegakan
hukum tak boleh pandang bulu, rakyat kecil pejabat negara, pengurus partai
politik, harus sama di mata hukum. Bila hukum lemah, dan hanya tajam
ke bawahyang muncul justru korupsi akan menggila.
Langganan:
Postingan (Atom)