1.Ketua Lembaga Pemantau Lingkungan Hidup (LPLH) – Babel.

2.Ketua Forum Redam Korupsi (FORK) – Cabang Bangka Belitung.

Selasa, 28 Mei 2013

Cara Mengurangi Pemanasan Global

Setiap orang memiliki peran dalam mengurangi pemanasan global. Dengan merubah kebiasaan kita membuat jejak karbon di bumi ini, kita dapat berperan serta mengurangi pemanasan global dan menyayangi bumi ini dan memberikan tepat yang layak bagi anak cucu kita di kemudian hari.
Berikut ini adalah tips-tips yang sederhana tetapi sangat bermanfaat jika kita melakukannya secara rutin. Tips-tips untuk mengurangi global warming ini sudah dibagi menjadi beberapa kategori yang dapat memudahkan anda mengingat dalam melaksanakannya.

Sabtu, 25 Mei 2013

Pendekatan Budaya Dalam Pemberantasan Korupsi

Semakin disadari bahwa pendekatan formal konvensional selama ini belum sepenuhnya efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah korupsi. Usaha-usaha itu meski sudah dilakukan sejak lama.
Semakin disadari bahwa pendekatan formal konvensional selama ini belum sepenuhnya efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah korupsi.  Usaha-usaha itu meski sudah dilakukan sejak lama, mulai dari pembentukan lembaga antikorupsi, bongkar pasang pejabat, hingga membuat kebijakan-kebijakan baru untuk menghadang korupsi.  Namun hasilnya masih jauh dari harapan.  Pada prakteknya korupsi masih saja terus berjadi dimana-mana.  Keberadaan korupsi seolah mengejek kita semua; makin diteriaki makin berani, makin ditekan makin menantang dan  makin dihadang makin melawan.  Pendeknya, korupsi bagai serdadu yang masih gagah berani.

Selasa, 21 Mei 2013

Menanam Pohon Investasi Tiket Masuk Surga

Menanam pohon sebagai investasi tiket masuk surga bukan kalimat yang berlebihan. Dengan menanam pohon tanpa kita sadari kita pun telah menanam investasi jangka panjang untuk memperoleh tiket masuk surga. Bahkan ketika kita telah meninggal pun pahala dari menanam pohon ini (Insya Allah) akan terus mengalir.

Sebatang pohon yang ditanam dan dirawat hingga tumbuh akan memberikan manfaat yang besar. Bukan hanya untuk orang yang menanam pohon saja namun juga kepada orang-orang di sekitar pohon. Bahkan kepada berbagai makhluk dan organisme lainnya.

Sebagian kecil manfaat dari sebatang pohon di antaranya adalah:

Sabtu, 18 Mei 2013

Dampak Korupsi terhadap Perekonomian Indonesia



Korupsi tampaknya telah menjadi budaya yang mendarah daging di negeri kita tercinta ini, Indonesia. Sebagai negara yang menggunakan adat dan budaya ketimuran yang sangat menjunjung tinggi nilai - nilai moralitas dan kejujuran, sangat miris rasanya bila mengetahui bahwa negara ini menempati posisi 2 sebagai negara terkorup di Asia pasifik menurut survei dari The World Justice Project. Sebelum kita membahas apa dampak korupsi, sebaiknya kita bahas dulu apa itu korupsi. Menurut KBBI, korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Sementara dari arti kebahasaan, korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Menurut penulis sendiri, korupsi berarti seseorang yang menyalahkan wewenangnya untuk kepentingan diri sendiri tetapi merugikan institusinya dan orang banyak.

Rabu, 15 Mei 2013

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUN

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.

Jumat, 10 Mei 2013

Korupsi adalah Pelanggaran HAM


Indonesia, merupakan negara ke tiga terkorup di dunia. Mengejutkan memang, sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia menjadi sorotan dunia tentang hal ini. Pemerintah sendiri dalam mengatasi masalah terpelik di negara ini masih belum menunjukkan hasil yang maksimal. Justru selama ini yang mengungkap kasus-kasus korupsi adalah LSM-LSM, malahan beberapa waktu yang lalu, salah satu anggota LSh) mendapat pengakuan internasional atas jasanya mengungkap kasus korupsi yang dilakukan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum). Sebenarnya masih banyak lagi kasus korupsi di negara ini yang belum terungkap, dari korupsi puluhan juta sampai trilyunan rupiah.

Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.

Cara Menerapkan Konsep 5 R

Dalam istilah lingkungan konsep 5 R sudah sering Anda dengar atau mungkin kali ini baru Anda dengar. Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).

Istilah – istilah ini sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk dapat diterapkan, berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R.

Tentang KESETIAAN

Puisi BJ Habibie untuk Almarhumah Istrinya:

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada air mata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

Keikhlasan, Saat Dirimu Merasa Tidak Lebih Baik daripada Orang Lain

dakwatuna.com - (David Hadi) Melakukan keikhlasan, tidaklah semudah mengatakannya. Sebagaimana pernah diakui oleh seorang ulama besar Sufyan ats-Tsauri, beliau berkata, “Tidak ada suatu perkara yang paling berat bagiku untuk aku obati daripada meluruskan niatku, karena niat itu bisa berubah-ubah terhadapku.”

Namun, bukan berarti ikhlas itu tidak dapat dilakukan, dan bukan berarti ikhlas tidak dapat diusahakan. Karena ikhlas adalah suatu ‘ilmu’. Ilmu di mana kita dapat mempelajarinya, dan terus mempelajarinya, sampai akhirnya kita benar-benar paham akan makna ikhlas. Ikhlas itu sendiri merupakan hal yang amat sakral, ia adalah perintah dan ia adalah syarat diterimanya suatu ibadah.

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Memang benar, ikhlas adalah rahasia, rahasia dalam hati masing-masing insan. Dan ikhlas adalah rahasia dari rahasia yang teramat lembut, sehingga samar dari dugaan semua yang hidup. Begitu samar dan tersembunyi, sehingga sulit bagi diri seseorang atau orang lain untuk mengukur kemurniannya. Dalam hadits Rasulullah SAW dikatakan:

“Keikhlasan adalah rahasia yang diambil dari rahasia-rahasia-Ku. Aku telah menempatkannya sebagai amanat di hati sanubari hamba-hamba-Ku yang Aku Cinta.” (HR. al-Qazwaini)

Nilai Kesuksesan Hidup Kita

Di sore indah ini saat menanti buka puasa saya ingin menceritakan sebuah kisah.

Ada 4 orang yang memilih jalan kehidupan yang berbeda-beda.

Orang I, melihat bahwa hidup di dunia ini demikian berat, dan ia merasa tidak mampu untuk berprestasi. Ia memilih untuk hidup apa adanya saja, yang penting bisa makan, bisa hidup normal. Ia tidak mau bekerja lebih keras dan menempuh resiko hidup yang lebih tinggi. Setelah ia meninggal, tidak ada orang yang mengenangnya.

Orang II, melihat bahwa banyak yang ia kerjakan dalam kehidupan di dunia. Ia mampu berprestasi dan membahagiakan keluarganya. Namun ia enggan berbuat untuk orang banyak, karena ia menganggap yang berhak menikmati jerih payahnya hanya orang-orang terdekatnya saja. Setelah ia meninggal, ia hanya dikenang oleh keluarganya saja, dan dilupakan oleh orang lain.

Orang III, melihat bahwa amat banyak peluang bisa ia raih dalam kehidupan dunia. Baginya, yang penting bisa menikmati dunia sepuas-puasnya yang hanya sebentar. Ia tidak peduli halal ataupun haram. Uang korupsi ia ambil juga. Usaha menipu dan mengambil hak orang lain, tanpa ragu ia lakukan. Hingga akhirnya ia dijebloskan di penjara dan mati menderita.

Orang ke IV, melihat bahwa disamping peluang untuk meraih kesuksesan di dunia, ia melihat kesuksesan "lain" ketika bisa membahagiakan orang banyak. Waktunya ia curahkan maksimal untuk meraih kesuksesan dan kejayaan. Namun hasil kesuksesannya ia gunakan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Ia mengamalkan sabda Nabi, sebaik-baik kamu adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Mari kita menilai diri kita sendiri, apakah kita seperti Orang I, II, III, atau IV. Jika kita nilai, Orang I memiliki nilai kesuksesan 25, Orang II memiliki nilai 50, Orang III memiliki nilai 0 dan orang ke IV memiliki nilai kesuksesan 100.

Kisah Syahidnya Sa'ad bin Mu'adz

Banyak episode-episode dalam Film Omar ibn Khattab yang membuat air mata kita mengalir. Saat Islamnya Umar, saat meninggalnya Abi bin bi Thalib, saat tibanya Rasulullah SAW di Madinah.

Episode lain yang mampu menguras air mata kita, adalah saat meninggalnya Sa'ad bin Mu'adz.

Beliau terkena panah dalam perang Khandaq.

Ketika menjemput syahid, ia berkata :

"Aku telah berdoa kepada Allah (agar membiarkanku hidup) bila masih harus menunggu peperangan dengan orang Quraisy.

dan apabila Allah menentukan kita harus berperang dengan mereka.

Agar menjadikanku syahid...

Kamis, 09 Mei 2013

Di suatu malam, seorang hamba mengalami pengalaman spiritual, yang Subhanallah…..

Di malam dingin dan hening itu, sang abid terbangun seakan ada yang membelainya dengan lembut. Ia segera merasakan kesejukan malam, dimana alampun menghamparkan getar kekhusyu’an. Dan tiba-tiba getar kekhusyu’an menerpa batin dan raganya. Seketika muncul kerinduan untuk bermesraan dengan Rabb-nya. Dengan sangat jelas, ia merasakan cinta-Nya. Tanpa merasa berat dan merasa terpaksa sedikitpun, dengan tidak mengindahkan dinginnya malam, ia segera mandi menghilangkan hadats besar, bersuci dan mengenakan pakaian terbaiknya, karena ingin segera menghadap Kekasihnya.

Teringat firman Allah SWT dalam hadis Qudsi, ”Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatinya satu hasta.”.

Inilah yang ia rasakan, jika Allah menghendaki, dijadikannya ringan untuk merasakan kenikmatan iman, mudah menapaki jalan syariat-Nya. Detik-detik selanjutnya ia telah berada di nirwana-Nya. Sang abid merasakan kenikmatan shalat malam yang tiada taranya, pantaslah seorang tabi’in mengatakan… “Jika tidak ada waktu-waktu indah di sepertiga malam, aku tidak akan betah hidup di dunia ini”. Ya Allah, jika Engkau berkenan, maka mudahlah jalan bagiku untuk mengenal-Mu, untuk taat kepada-Mu. Ya Rabb, jangan Engkau balik kembali hati kami ini setelah Engkau beri petunjuk kepada Kami…”.